Susu bisa disajikan dengan cara yang variatif, seperti minuman-minuman lain pada umumnya. Susu fermentasi salah satunya sebagai cara untuk mendapatkan hidangan variatif berbahan dasar susu. Susu fermentasi ini sering disebut dengan istilah yoghurt. Rasanya pun sangat khas, jika susu cair pada umumnya terasa gurih dan bertekstur encer, yoghurt memiliki rasa cenderung asam dengan tekstur agak lebih kental. Untuk penyajian yoghurt bisa dilakukan dalam keadaan beku, sehingga sering pula disebut dengan frozen yoghurt, froyo.
Konsumsi yoghurt ternyata memiliki sejumlah manfaat yang berhubungan dengan kesehatan. Yoghurt bermanfaat bagi para penderita intoleransi laktosa pada susu. Karena adanya proses fermentasi pada susu, maka yoghurt mudah dicerna karena telah mengalami pemecahan laktosa. Manfaat lainnya yaitu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah jatuh sakit, mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), serta membantu dalam menyembuhkan radang sendi. Dan bahkan ada pula yang merasakan manfaatnya dalam hal mempermudah saat buang air besar.
Disini kita akan mengenal susu fermentasi yoghurt. Berdasarkan teksturnya, susu fermentasi yoghurt terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:
- Set yoghurt
Yoghurt murni biasanya memang teksturnya cukup kental. Set yoghurt ini pun demikian, memiliki tekstur yang kental, karena disebut juga sebagai yoghurt plain, tanpa adanya tambahan gula, rasa dan aroma. Karena memnag cukup kental, yoghurt plain memiliki rasa yang cangat asam.
- Stir yoghurt
Stir yoghurt disajikan sudah dalam keadaan yang lebih ada rasa, maksudnya sudah diberikan tambahan pemanis, perasa dan penguat aroma, untuk mengurangi rasa asam pada yoghurt. Tekstur stir yoghurt lebih encer dibandingkan dengan set yoghurt. Jika disajikan saat dingin, biasanya teksturnya disbuat seperti es krim dengan tetap mempertahankan rasa asam yoghurt asli.
- Drink yoghurt
Konsentrasi yoghurt encer akan ditemui pada drink yoghurt. Yoghurt ini bisa langsung diminum seperti layaknya minum susu biasa, karena lebih encer di antara bentuk yoghurt lainnya. Rasanya pun juga bervariatif, dengan tambahan pemanis.
Seperti sudah banyak disebutkan, yoghurt merupakan susu dari hasil fermentasi. Proses fermentasi ini melibatkan bakteri yang akan membentuk asam laktat. Bakteri yang sering dimanfaatkan untuk proses pembuatan yogurt adalah bakteri Bifidobacterium sp., Lactobacillus sp. atau bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Bakteri-bakteri tersebut memicu proses fermentasi dari susu, mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Efek lain dari proses fermentasi susu adalah tektur susu menjadi lebih kental yang disebabkan oleh pecahnya protein pada susu. Hasil akhirnya berupa susu asam dan kental inilah yang merupakan bentuk yoghurt dasar.
Membuat yoghurt sebenarnya mudah, dengan bahan-bahan yang mudah dicari dan ditemukan. Kita juga tidak perlu repot-repot mencari indukan bakteri untuk proses fermentasi, karena bisa memanfaatkan plain yoghurt yang mudah dibeli. Yoghurt bisa disimpan untuk jangka waktu tertentu yang terbatas pada sebuah wadah tertutup untuk kemudian diletakkan dalam lemari es. Hal ini dilakukan agar yoghurt tidak cepat rusak karena teroksidasi di suhu luar.