Bisnis e-commerce begitu semarak pada era millenium ini. Seperti banyak dialami oleh para pengusaha sukses, mengawali karier berwirausaha membutuhkan perjuangan yang luar biasa. Kegagalan dan keberhasilan bisa saja datang silih berganti dalam mengembangkan omset usaha. inspirasi dalam membangunsuatu usaha, bisa dialmi oleh siapa saja dan kapan saja, bahkan bisa dari sesuatu yang tidak diduga sebelumnya. Kegagalan dan kesusahan yang dialami bukan merupakan penghalang untuk bisa bangkit meraih kesuksesan di waktu yang akan datang. Beberapa pengusaha bahkan memiliki pengalaman yang tidak biasa karena memulai bisnis justru dari kondisi yang tidak menyenangkan. Begitu pula yang bisa dilihat dari jejak founder JD.com, bernama Liu Qiangdong dalam merintis bisnis online perangkat elektroniknya.
Menjadi salah satu situs jual beli online online besar asal Negeri Tiongkok memang tidak mudah. Butuh proses untuk meraih kesuksesan dengan disertai beberapa kisah kegagalan. Sebelumnya, Liu Qiangdong sempat sukses dengan menjalankan bisnis secara offline. Pada tahun 2003, China dilanda penyelit saluran pernafasan yang mematikan yaitu SARS. Musibah penyakit SARS ini menyebabkan penduduk di negaranya takut untuk beraktivitas di luar rumah, sehingga efeknya dirasakan pada toko yang dibuka oleh Liu. Liu harus kehilangan banyak calon konsumen, yang bisa dilihat dari beberapa toko elektroniknya sepi pembeli. Pemikiran Liu Qiangdong berlanjut untuk bisa mencari alternatif dalam mempertahankan bisnisnya agar tidak gulung tikar.
Liu Qiangdong memiliki jejak pendidikan di bidang Sosiologi. Selanjutnya, ia memutuskan untuk menuntut ilmu tambahan, di bidang programming komputer. Dengan bekal ilmu teknologi informasi yang dimilikinya, Liu memanfaatkan internet untuk memasarkan produk bisnisnya, memberanikan diri untuk terjun menggunakan marketing online.
Pertama kali, Liu memiliki domain situs perangkat elektroniknya dengan nama jdlaser.com. melalui pemasaran online, Liu mendapatkan order dengan nilai fantastis dari berbagai produk elektronik yang dipasarkannya secara online. Selanjutnya, nama jdlaser.com diubah namanya menjadi 360buy.com dengan menjual lebih banyak produk. Dan terakhir, di tahun 2014, Liu Qiangdong mengubah kembali nama domain online shopnya dengan JD.com dengan memiliki afiliasi bersama dengan perusahaan teknologi Tencent. Kerjasama ini mempunyai tujuan yang sangat besar yakni ingin masuk dalam persaingan e-commerce Tiongkok yang pada waktu itu masih dirajai oleh Alibaba.com. Domain JD.com kini juga mulai berkembang dan berafiliasi di Indonesia, dengan nama JD.id, sehingga mampu menjadi perusahaan multi internasional bernilai milyaran dollar.
Tak disangka, perubahan pemikiran besar yang terjadi pada usaha Liu Qiangdong disebabkan adanya musibah penyakit yang menelan puluhan ribu korban jiwa tersebut. Jatuhnya usaha yang ia rintis justru mampu menjadi awal mula perkenalan Liu dengan besarnya potensi marketing online. Inilah inspirasi kesuksesan luar biasa yang lahir dari sebuah musibah.