Saat ini ada banyak sekali info Jogja yang berkaitan dengan masjid paling bersejarah. Terutama saat ramadhan, banyak orang berbondong-bondong ke masjid. Ya, bulan ramadhan memang identik dengan rutinitas keagamaan baik dari yang muda hingga yang tua. Tak hanya itu, ramadhan juga identik dengan buka puasa dan sahur. Oleh karena itu, tak heran ya bila kita sering menjumpai jajanan takjil di berbagai macam tempat dan salah satunya yaitu masjid. Di bulan mulia ini, banyak masjid yang menyajikan takjil-takjil yang nikmat lho.
Sponsor : seo hosting
Berkaitan dengan masjid, baik masjid lawas ataupun masjid yang baru berusia muda, semuanya tak akan sepi saat bulan puasa. Lantas, kira-kira di Jogja, masjid manakah yang termasuk masjid lawas alias masjid paling tua dan juga bersejarah namun hingga kini banyak didatangi orang muslim? Yuk, perbanyak ilmu kita tentang masjid bersejarah di kota Jogjakarta lewat penjelasan di bawah ini.
Sponsor : halojasa.com
- Masjid Jami Sulthoni Plosokuning
Masjid pertama yang bisa dikatakan sebagai masjid bersejarah di kota Jogjakarta ialah Masjid Jami Sulthoni Plosokuning. Masjid yang satu ini rupanya juga dikenal sebagai masjid Pathok Negara oleh masyarakat Jogja. Konon, Masjid Jami Sulthoni Plosokuning merupakan masjid paling tua yang dimiliki Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Dimana letak masjid tersebut? Letaknya yaitu di jalan Plosokuning Raya Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Sleman. Tahukah Anda usia masjid ini berkisar lebih dari 200 tahun lho. Pantas saja bila Masjid Jami Sulthoni Plosokuning dijuluki sebagai masjid tua dan kuno. Masjid Jami Sulthoni Plosokuning rupanya dibangun dari abad 19 Masehi. Kala itu, Sultan Hamengku Bowono sedang bertahta. Bila dilihat, kita akan melihat keunikan-keunikan dari penjuru masjid. Masjid Jami Sulthoni Plosokuning dibangun di 4 penjuru datangnya angin. Filosofi dari 4 penjuru datangnya angin ini ialah sebuah benteng perlindungan religius di keraton. Masjid Jami Sulthoni Plosokuning saat ini telah dijadikan sebagai cagar budaya Indonesia. Meski begitu, kita masih bisa berkunjung ke tempat ini.
- Masjid Syuhada
Masjid selanjutnya ialah Masjid Syuhada. Masjid ini letaknya tak jauh dari pusat kota. Persisnya, Masjid Syuhada berada di Kotabaru. Masjid ini didirikan pada tanggal 20 September tahun 1952. Konon, masjid ini merupakan masjid yang didirikan sebagai masjid pemberian Presiden Soekarno untuk para pejuang yang berjuang di Jogja. Hingga kini ada banyak kegiatan yang dilakukan di Masjid Syuhada misalnya saha dakwah dan juga kegiatan bertemakan pendidikan. Kini, masjid yang satu ini juga telah menjadi salah satu cagar budaya yang letaknya di Jogjakarta. Bila dilihat, simbol unik yang ada di masjid berupa anak tangga yang jumlahnya 17, gapura dengan bentuk segi delapan serta kubah berjumlah 4 buah.
Nah, itulah dua masjid tua dan bersejarah di Jogjakarta yang bisa dikunjungi baik untuk beribadah atau untuk hunting foto. Terlebih saat ramadhan, banyak hal yang bisa kita abadikan di tempat bersejarah tersebut. Tak punya kamera bagus untuk mengabadikan momen Anda? Tenang saja. Solusinya ialah dengan memanfatkan jasa sewa video dan kamera. Dimana kita bisa menemukannya? Halo jasa adalah tempantnya. Di halo jasa, semua jasa yang kita butuhkan bisa dengan cepat dan praktis kita dapatkan.