Gojek umumkan strategi bisnis mereka untuk memprioritaskan bisnis utama mereka sebagai rencana jangka panjang mereka dalam menghadapi pandemi. Wabah yang hingga kini belum ditemukan obat yang ampuh untuk pasien nya, menjadikan banyak perusahaan melakukan banyak perubahan strategi bisnis dengan melakukan penutupan GoLife serta GoFood Festival.
Mereka kini akan berfokus pada pelayanan uang elektronik, transportasi, serta pengiriman makanan dan minuman untuk memastikan kelanjutan bisnis mereka.
Dalam pemfokusan layanan ini, Gojek juga menutup sejumlah layanan mereka seperti GoLife dan juga GoFestival. Penutupan ini selain sebagai langkah bisnis, juga merupakan langkah mereka untuk melakukan efisiensi terhadap produk yang kurang diminati. Seperti GoLife yang kini sepi peminat, terlebih Go Massage yang berhubungan dan berkontak fisik langsung dengan konsumen. Wabah dan pandemi mengubah cara pandang masyarakat dan menjadikan layanan ini lesu.
Dikabarkan langsung oleh Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi dan Andre Soelistro, mereka akan melaksanakan meeting besar yang akan dihadiri seluruh karyawan Gojek. Pada sesi tersebut, akan disampaikan secara langsung kabar dan juga kesempatan untuk setiap karyawan bertanya dan memahami keputusan bisnis ini secara langsung dan jelas.
“Fokus kami pada bisnis inti adalah untuk memastikan pertumbuhan Gojek secara berkesinambungan dan mampu bertahan di tengah pandemi ini yang kita tidak tahu kapan berakhir. Gojek berupaya menjaga ekosistem secara keseluruhan agar tetap mampu memberikan dampak sosial secara luas kepada sekitar 2 juta mitra dan 500.000 UMKM,” ujar Kevin dan Andre.
Mereka mengatakan bahwa layanan transportasi, uang elektronik, jasa antar makanan, pembelian kebutuhan belanja (grocery) dan juga logistik merupakan konsentrasi bisnis mereka saat ini.
Sebagai bentuk penyesuaian bisnis mereka dan langkah mereka dalam menimimalisir beberapa bidang bisnis mereka. Gojek menyiap kan sejumlah pesangon bagi karyawan yang terkena dampak dari efisiensi ini.
Sementara itu, para mitra yang bergabung dengan GoLife pun kini sudah mulai diberi arahan dan pemberitahuan terkait akan ditutupnya layanan ini pada 27 Juni mendatang. Perusahaan dengan model bisnis serupa yakni Halo Jasa, ramai dihubungi oleh mitra ex GoLife ini untuk mendaftar dan menjadi vendor di aplikasi mereka.
Layanan yang serupa yakni Halo Massage dan Go Massage memungkinkan vendor dan juga konsumen mulai beralih pada penyedia layanan lain. Go Clean pun juga tersedia pada Halo Jasa dengan layanan Halo Clean. Secara SOP kerja dan juga harga, keduanya memang jelas bisa bersaing karena pelatihan mitra dan juga harga yang affordable.
Sementara Gojek melakukan efisiensi pada produk mereka dengan GoLife ditutup, mereka kini juga mulai melakukan pengembangan sejumlah fitur baru terkait kondisi pandemi seperti Halodoc dan juga KitaBisa.