Nusa Tenggara Barat ialah provinsi di gugusan kepulauan Nusa Tenggara. Bila membahas mengenai pakaian adat NTB tentu tak akan lepas dari kedua suku yang ada di pulau tersebut. Di pulau ini ada dua pulau yang memiliki ukuran besar. Pulau tersebut ialah pulau Lombok dan Sumbawa. Di pulau Lombok, terdapat suku Sasak sementara masyarakat yang tinggal di pulau Sumbawa ialah suku Bima. Hal ini mengingat masing-masing suku yang ada di Nusa Tenggara Barat memiliki cirri khas dan keunikan. Tak hanya itu, masing-masing suku juga memiliki busana yang unik yang dikenakan di berbagai macam acara.
Sponsor : harga pembuatan website
- Busana suku Sasak
Busana pertama ialah yang busana yang kerap dikenakan oleh masyarakat suku Sasak. Orang-orang suku Sasak membagi busana mereka ke dalam dua busana. Busana pertama ialah busana Lambung. Sementara busana kedua ialah busana Pegon. Busana ini Lambung ternyata hanya dikenakan oleh masyarakat suku Sasak yang berjenis kelamin wanita. Menariknya, pakaian ini hanya digunakan oleh para wanita suku Sasak saat menghadiri upacara adat mendakin atau nyongkol. Tak hanya itu, wanita suku Sasak juga memanfaatkan busana Lambung. Seperti apa busana Lambung? Busana ini berupa baju berwarna hitam dengan kerah berbentuk huruf V. Meski berkerah, baju hitam tersebut tidak memiliki lengan namun tepi jahitan baju ini dihiasi oleh manik-manik khas suku Sasak. Tak hanya berupa baju hitam saja, selendang untuk kaum hawa menjadi salah satu pelengkap busana Lambung.
Bagaimana dengan busana untuk kaum lelaki suku Sasak? Rupanya para lelaki suku Sasak menggunakan busana Pegon. Busana ini konon dipercaya sebagai hasil adaptasi budaya Eropa dan Jawa. Bagaimana bisa ya? Rupanya, kebudayaan tersebut sudah ada sejak ratusan tahun silam. Bentuk dari busana kaum lelaki suku Sasak ini ialah berupa jas berwarna hitam. Sementara bagian bawah berupa wiron atau cute yang memiliki motif buah nangka.
- Busana suku Bima
Pakaian yang mencerminkan masyarakat Nusa Tenggara Barat ialah pakaian suku Bima. Pakaian ini dikenal dengan nama Rimpu. Busana adat Rimpu konon merupakan bukti pengaruh kebudayaan Islam yang ada di suku Bima. Bentuknya hampir mirip dengan mukena. Busana ini juga dibagi menjadi dua busana. Busana pertama ialah rimpu cili yang digunakan oleh para wanita yang masih gadis atau belum menikah. Sementara rimpu colo ialah busana yang dikenakan oleh para wanita suku Bima yang sudah menikah.
Busana adat seyogyanya menjadi busana tradisional yang harus tetap dilestarikan. Busana-busana tersebut mencerminkan adat budaya daerah yang ada di Indonesia. Tak heran bila banyak orang terutama orang-orang suku Sasak dan suku Bima menganggap busana tersebut sebagai warisan leluhur dan bersejarah.