Bukit Tajadi Benteng Bonjol
Bukit Tajadi Benteng Bonjol. Taktik serangan gerilya diterapkan Kaum Padri dinilai berhasil memperlambat gerak laju serangan dari tentara kolonial Belanda ke dalam Benteng Bonjol, bahkan pada beberapa perlawanan hampir semua perlengkapan pasukan Belanda seperti senjata meriam beserta segala perbekalannya bisa dirampas. Pasukan Belanda hanya bisa membawa senjata serta pakaian yang melekat di tangan serta badan mereka. Sehingga pada 21 September 1833, sebelum Gubernur Jenderal Hindia-Belanda kala itu diambil alih oleh Jean Chrétien Baud, Van den Bosch membuat sebuah laporan bahwa upaya penyerangan ke benteng Bonjol gagal dan sedang diusahakan untuk dapat dikonsolidasi guna penyerangan yang selanjutnya.
Kemudian tahun 1834 Belanda hanya berfokus pada pembuatan sebuah jalan dan jembatan yang mengarah ke wilayah Bonjol dengan mengerahkan sebanyak ribuan tenaga kerja paksa kala itu. Hal ini dilakukan untuk dapat memudahkan mobilitas pasukannya dalam upaya menaklukkan benteng Bonjol. Selain itu pihak Belanda juga akan terus berusaha menanamkan pengaruhnya di beberapa kawasan yang dekat sekali dengan kubu pertahanan bonjol.
Pada tanggal 16 April 1835, Belanda akhirnya memutuskan untuk kembali mengadakan sebuah serangan besar-besaran untuk dapat menaklukkan Bonjol dan wilayah sekitarnya. Operasi militer dimulai tanggal 21 April 1835, pasukan Belanda yang dipimpin Letnan Kolonel Bauer, memecah pasukannya dan menuju Masang menjadi dua bagian yang bergerak di jalan masing-masing dari Matur serta Bamban. Pasukan ini mesti menyeberangi aliran sungai yang saat itu sedang dilanda oleh banjir, dan terus masuk menyelusup ke hutan rimba; mendaki gunung serta menuruni lembah; guna membuka jalur baru untuk menuju ke Bonjol.
Di tanggal 23 April 1835 gerakan pasukan Belanda telah berhasil mencapai tepi wilayah Batang Gantiang, kemudian mereka menyeberanginya dan berkumpul di daerah Batusari. Dari sini hanya ada satu jalan yang sempit menuju ke Sipisang, daerah yang masih dikuasai Kaum Padri. Sesampainya di daerah Sipisang, pecah pertempuran sengit antara pihak pasukan Belanda dengan pihak Kaum Padri. Pertempuran berlangsung tiga hari tiga malam tanpa berhenti, sampai banyak sekali korban pada kedua belah pihak. Akhirnya dengan kekuatan yang sangat jauh tak sebanding, pasukan Kaum Padri terpaksa harus mengundurkan diri ke hutan-hutan yang rimba sekitarnya. Jatuhnya daerah Sipisang ini sangat meningkatkan moralitas pasukan tentara Belanda, kemudian daerah ini dijadikan wilayah ini sebagai kubu pertahanan sambil menunggu selesai pembuatan jembatan menuju ke Bonjol.
Walau proses pergerakan laju pasukan Belanda menuju ke wilayah Bonjol masih sangat lamban, hampir sebulan waktu yang dibutuhkan untuk dapat mendekati wilayah Alahan Panjang. Sebagai front yang menjadi terdepan dari Alahan Panjang ialah daerah Padang Lawas yang secara penuh dikuasai oleh Kaum Padri waktu itu. Namun tanggal 8 Juni 1835 pasukan Belanda berhasil menguasai daerah tersebut.
Selanjutnya tanggal 11 Juni 1835 pasukan Belanda bergerak lagi menuju ke sebelah timur Batang Alahan Panjang serta membuat kubu pertahanan di daerah sana, sementara pasukan Kaum Padri tetap masih bersiaga di wilayah seberangnya.
Pasukan Belanda berhasil mendekati wilayah Bonjol pada jarak kira-kira hanya dengan 250 langkah pada tengah malam di malam tanggal 16 Juni 1835, kemudian mereka berupaya membuat sebuah kubu pertahanan terdepan disana. Selanjutnya dengan menggunakan beberapa houwitser, mortir serta meriam, pasukan Belanda langsung menembaki Benteng Bonjol. Namun Kaum Padri tidak tinggal diam dengan adanya menembakkan meriam pula dari wilayah Bukit Tajadi. Sehingga pada posisi yang kurang menguntungkan itu, pasukan Belanda banyak yang menjadi korban.
Pada tanggal 17 Juni 1835 kembali datang lagi bala bantuan tambahan untuk pasukan sebanyak 2000 orang yang telah dikirim oleh Residen Francis di wilayah Padang dan tanggal 21 Juni 1835, dengan menggunakan kekuatan yang sangat besar pasukan Belanda memulai gerakan untuk maju menuju sasaran yang akhir yaitu Benteng Bonjol di wilayah Bukit Tajadi.
Daftar ISI Artikel
Perang Padri
Keterlibatan Belanda Pada Perang Padri
Tuanku Imam Bonjol Perang Padri
Perlawanan Bersama Perang Padri
Bukit Tajadi Benteng Bonjol
Benteng Bonjol Perang Padri
Benteng Bonjol Jatuh
Perundingan dan Akhir Perang Padri