Uniknya keragaman budaya Indonesia sambut Idul Adha! Masyarakat Indonesia bisa berbangga karena memiliki tradisi unik menyambut lebaran Qurban. Hal tersebut dibuktikan dengan banyak acara yang digelar pada saat sebelum dan bahkan saat Idul Adha. Tidak hanya tradisi menyembelih sejumlah hewan Qurban, masyarakat yang tinggal di beberapa daerah di tanah air memilki kegiatan unik. Keberagaman tradisi tersebut tampaknya menjadi salah satu bukti bahwa tradisi leluhur di tanah air yang tidak mudah digerus arus perubahan zaman. Seperti tradisi masyarakat di beberapa daerah ini dalam menyambut Hari Raya Idul Adha.
Sponsor: halo jasa
- Grebeg Gunungan di Jogjakarta
Nama Jogjakarta tidak asing bagi masyarakat di tanah air. Jogjakarta populer dengan beragam tradisi dan budaya Jawa. Bahkan masyarakatnya masih selalu mempertahankan tradisi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Tidak heran bila kemudian banyak orang menyebut Jogjakarta sebagai salah satu kota di Indonesia yang memukau karena kuatnya masyarakat yang memegang teguh tradisi nenek moyang.
Salah satu tradisi masyarakat Jogjakarta yang menarik minat pengunjung lokal maupun mancanegara ialah Grebeg Gunungan yang diadakan menjelang Hari Raya Idul Adha. Tradisi atau seni Grebeg Gunungan diadakan oleh Keraton Yogyakarta. Konon tradisi tersebut merupakan tradisi keraton dalam menyambut datangnya Hari Raya Idul Adha yang diadakan setiap tahun.
Dalam tradisi Grebeg Gunungan, ada sejumlah prajurit keraton dengan dua ekor kuda yang mengarak 3 buah gunungan grebeg. Gunungan grebeg tersebut diarak dari Keraton menuju masjid. Nantinya, para sesepuh akan membacakan doa kemudian 3 buah gunungan tersebut akan diperebutkan oleh warga yang sudah hadir. Konon, 1 gunungan lanang dan 2 gunungan putri tersebut dapat mendatangkan berkah.
- Apitan di Semarang
Beda tempat, beda tradisi. Tampaknya kalimat tersebut memang benar adanya. Bila masyarakat Jogjakarta menyambut datangnya Hari Raya Idul Adha dengan mengarak tumpeng, masyarakat di Semarang juga memiliki tradisi unik yang tidak kalah menarik. Masyarakat di Kota Semarang menggelar budaya apitan untuk memperingati lebaran Idul Adha.
Budaya apitan sendiri merupakan tradisi mengarak tumpeng yang berisi hasil bumi. Masyarakat di Kota Semarang menyebut apitan sebagai sedekah bumi. Hasil bumi yang dibentuk layaknya tumpeng tersebut diarak di jalan raya. Tradisi apitan atau mengarak tumpeng hasil bumi tersebut sudah dilakukan sejak lama dengan tujuan mengungkapkan rasa syukur atas rezeki yang mereka dapat kepada Yang Maha Kuasa. Hasil bumi berupa padi, terong, jagung, tomat dan lainnya kemudian akan diperebutkan warga di akhir acara.
Nah, itulah budaya unik dalam menyambut datangnya Hari Raya Idul Adha di sejumah daerah di tanah air. Bagaimana dengan daerah Anda? Apakah keluarga Anda memiliki tradisi sendiri dalam menyambut lebaran Idul Adha tahun ini? Jangan lupa merenovasi rumah Anda terlebih dahulu sebelum merayakan tradisi tersebut. Rumah yang bersih dan terawat mencerminkan kehidupan orang yang tinggal di dalamnya. Untuk itu, percayakan hal tersebut pada tukang renovasi rumah. Temukan jasa tukang renovasi rumah di halo jasa. Layanan jasa yang paling banyak diminati oleh masyarakat modern saat ini! Temukan juga jasa lainnya yang Anda butuhkan di sini!