Tak disangka, kebudayaan Indonesia ini pukau penonton di Kairo! Ya, Festival Asia-Afrika yang digelar di Kairo rupanya juga melibatkan tim KBRI Indonesia. Organisasi Solidaritas Bangsa-bangsa Asia Afrika bekerja sama dengan Dream Arts untuk menyelenggarakan Festival Asia Afrika. Kedua lembaga swadaya masyarakat Mesir tersebut tak sendiri dalam menyelenggarakan acara besar ini. Kementerian Kebudayaan dan Pemerintah Provinsi Sinai Selatan juga mendukung penuh perhelatan akbar ini. Festival Asia- Afrika sebenarnya sudah dimulai sejak tanggal 14 September dan akan berakhir pada tanggal 20 September mendatang.
Indonesia sendiri mengutus tim seni budaya KBRI di Kairo untuk mensukseskan acara tersebut. Alhasil, seni dan budaya yang dibawakan oleh tim Indonesia memukau penonton yang hadir di Festival Asia-Afrika. Sejumlah tarian daerah dan seni bela diri yaitu silat ditampilkan oleh tim seni budaya yang konon dikembangkan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI yang ada di Kairo. Inilah tari-tarian dari tanah air yang memukau para penonton dalam Festival Asia-Afrika yang digelar di Kairo.
Sponsor: halo jasa
- Tari piring
Tarian dari nusantara yang ditarikan dalam Festival Asia-Afrika di Kairo salah satunya ialah tari piring. Tari piring berasal dari Solok, Sumatera Barat. Tarian ini biasanya ditarikan sebagai tari penyambutan. Para penarinya membawa piring yang dilenggak-lenggokkan. Para penari yang menarikan tari piring haruslah memiliki keahlian dan strategi dalam membawa piring sambil menari agar piring tidak jatuh. Menariknya, gerakan-gerakan dalam tarian ini adalah gerakan silat dari Minangkabau lho. Para penari konon akan memecahkan piring di akhir pertunjukan. Karena tarian ini khas dan berbeda dengan tarian lain tentu saja para penonton yang hadir dalam Festival Asia-Afrika di Kairo sangat terpukau. Tepuk tangan dari para penonton pun ikut membuat gembira tim seni budaya KBRI di Kairo.
- Tari lenggang nyai
Tak hanya tari piring dari Provinsi Sumatera Barat yang ikut memeriahkan acara Festival Asia-Afrika di Kairo. Rupanya tim seni budaya KBRI Kairo juga mengikutsertakan tarian lenggang nyai. Tarian ini merupakan kesenian khas masyarakat Betawi. Bagi masyarakat Betawi asli, tari lenggang nyai sangat dikenal karena tarian ini diambil dari ksiah nyai Dasimah. Karena tarian ini diambil dari cerita rakyat tentu saja setiap gerakan dari tarian ini penuh dengan makna. Konon, tari kreasi baru yang satu ini menceritakan lika-liku kehidupan nyai Dasimah, wanita asli Betawi yang menentang aturan dari suaminya. Busana yang dikenakan oleh para penari juga ikut menunjang terciptanya pertunjukan tari yang apik dan memukau penonton.
Nah, itulah dua kesenian asal Indonesia yang berhasil memukau para penonton dalam acara Festival Asia-Afrika di Kairo. Hadirnya tari-tarian di atas menunjukkan bahwa kesenian khas Indonesia tidak dilupakan. Anda pun juga dapat mempertahankan kesenian tanah air dengan belajar bahasa Inggris. Mengapa harus bahasa Inggris? Karena dengan bahasa Inggris, kita dapat lebih lancar berkomunikasi dengan masyarakat di seluruh dunia dan mengenalkan kesenian Indonesia. Selain bahasa Indonesia yang menjadi bahasa nasional, bahasa Inggris juga bisa Andakan sebagai bahasa kedua. Yuk, belajar bahasa Inggris lewat guru bahasa Inggris. Temukan guru bahasa Inggris di halo jasa. Layanan jasa yang kini banyak diminati oleh masyarakat modern untuk menemukan beragam jasa. Tak hanya guru bahasa Inggris, di sini juga ada jasa guru lainya lho!