Sudah pernah melihat rumah adat Sumatera Barat secara langsung? Bila belum tidak ada salahnya saat liburan Anda berkunjung ke provinsi tersebut. Menilik kembali Sumatera Barat sebagai salah satu provinsi di tanah air rupanya provinsi ini juga kental dengan adat dan budaya serta ciri khas nuansa Islamnya. Terbukti dengan banyaknya peninggalan dan jejak-jejak kerajaan Islam di wilayah tersebut. Ya, salah satu bukti nyata bahwa Sumatera Barat kental dengan budaya Islamnya ialah adanya jejak kerajaan Dharmasraya. Tak hanya berupa rumah tradisional adat namun juga ada berbagai macam tempat bersejarah lainnya misalnya masjid hingga situs makam yang tak lain adalah jejak-jejak kerajaan Dharmasraya. Siapa sangka tempat-tempat bersejarah tersebut hingga kini masih menjadi tempat favorit banyak orang terutama bagi pecinta wisata bersejarah. Berikut adalah rumah tradisional hingga tempat bersejarah lainnya yang menjadi jejak kehidupan kerajaan Dharmasraya.
Sponsor : jasa pembuatan market place
- Rumah Adat Gadang Siguntur
Tempat bersejarah pertama yang mengisyaratkan jejak kerajaan Dharmasraya ialah rumah adat bernama Gadang Siguntur. Rumah adat yang satu ini sudah ada sejak zama kerajaan tersebut. Bangunan rumah konon dibangun di abad ke-17 dengan luas bangunan hingga 118, 4 meter persegi. Dimana letak dari rumah adat tradisional ini? Rumah adat Gadang Siguntur terletak di Jorong Siguntur, Nagari Siguntur dimana Nagari Siguntur masuk di Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya. Rumah adat berbentuk gadang tersebut konon digunakan sebagai tempat para sesepuh adat untuk bermusyawarah. Meski jaman telah berganti menjadi era modern, namun fungsi utama dari bangunan rumat adat tersebut masih dijaga. Hal tersebut ialah bukti nyata bahwa perkembangan zaman tidak menggerus tekat kuat masyarakat Dharmasraya untuk tetap mempertahankan tradisi dan budaya yang dimiliki. Bila dilihat dari bentuknya, rumah adat tradisional ini memiliki atap berbentuk gonjong. Atap tersebut terbuat dari seng. Sementara bagian lain seperti dinding, lantai serta jendela dan pintu terbuat dari bahan kayu.
- Masjid Tua Siguntur
Selanjutnya yaitu sebuah masjid yang letaknya tak jauh dari makam Raja Siguntur. Ya, masjid tua Siguntur rupanya menjadi saksi bisu masa-masa kerajaan Dharmasraya kala itu. Letaknnya persis samping makam sang raja Siguntur. Tak salah bila masjid ini disebut sebagai spot bersejarah lantaran usianya yang memang diperkirakan lebih dari 100 tahun. Dilihat dari bentuknya, atap masjid memiliki bentuk unik yaitu tumpang tiga dan terbuat dari seng. Bangun masjid tersebut dikelilingi dengan pagar yang terbuat dari beton sedangkan ukuran masjid bisa dibilang luas. Dari dalam masjid terdapat tiang atau pondasi utama yang berjumlah 5 buah. Bangunan masjid tersebut juga menjadi bukti kuat bahwa pada masa Kerajaan Dharmasraya, nuansa Islam sangat kental.
Selain masjid tua dan rumah adat tradisional masih ada situs makam sang raja Siguntur yang juga menjadi spot bersejarah bagi masyarakat di Sumatera Barat. Tempat-tempat tersebut menjadi saksi dan jejak kehidupan masyakarat di kala masa Kerajaan Dharmasraya.