Kesenian merupakan salah satu warisan budaya yang ditinggalkan oleh nenek moyang. Sayangnya di era modern saat ini beberapa kesenian padam. Hal tersebut bukan tanpa sebab. Banyaknya kesenian baru dan diadaptasi dari budaya barat membuat beberapa kesenian lokal meredup. Terlebih lagi kini banyak anak muda yang lebih menyukai sajian kesenian dari luar Indonesia. Meski begitu, beberapa seniman yang berasal dari kota seni tak berhenti untuk mengajak anak muda agar lebih menggemari dan melestarikan kesenian daerah.
Sponsor : jasa pembuatan website murah
Salah satu daerah yang masih melestarikan sejumlah kesenian tradisional ialah Situbondo. Kabupaten Situbondo bila dilihat dari peta petani nya berada di Provinsi Jawa Timur. Berada di provinsi yang terkenal dengan modernisasi lantas tak membuat kota tersebut melupakan kekayaan berupa kesenian. Terbukti hingga kini Anda masih dapat menjumpai beberapa kesenian asal Situbondo yang digelar. Agar tidak penasaran, berikut adalah 2 kesenian yang berasal dari Kabupaten Situbondo yang tidak padam oleh modernisasi.
1. Kesenian musik tongtong
Kesenian pertama ialah kesenian musik tradisonal tongtong. Ya, kesenian musik tongtong merupakan salah satu kesenian dan warisan lokal yang tak pernah padam meski kini jaman telah berganti. Bila Anda seringkali menyaksikan pementasan musik dengan alat-alat modern kali Anda dapat berganti haluan melihat musik khas Situbondo. Menurut cerita, awal mula adanya musik tongtong ialah pada abad ke 18. Pada saat itu, banyak penduduk Madura yang bermigrasi menuju Kabupaten Situbondo. Lantaran hal tersebut, musik tongtong disebut-sebut mirip dengan kesenian musik asal Madura.
2. Kesenian dan tradisi ojung
Kesenian merangkap tradisi leluhur yang sering dilakukan oleh masyarakat Situbondo ialah kesenian ojung. Ojung merupakan sebuah ritual dan juga permainan yang dilakukan oleh beberapa laku-laki dewasa. Para lelaki akan bermain di tengah lapangan dan saling memukul satu sama lain. Menariknya, alat yang digunakan untuk memukul lawak ialah rotan. Lawan yang dipukul oleh rotan diwajibkan menghindar. Jadi Anda bisa membayangkan betapa panasnya tubuh yang terkena sabetan rotan. Meski terbilang ekstrim, namun rupanya kesenian ini sudah menjadi tradisi turun temurun. Konon bila permainan tersebut tidak dilakukan maka penduduk akan terkena bala atau bencana.
Menarik bukan? Menyaksikan kesenian lokal yang masih tetap eksis dapat membuat diri kita terhibur. Bahkan karena adanya kesenian tersebut banyak wisatawan yang sengaja berkunjung ke beberapa daerah termasuk Situbondo. Meski sederhana dan masih terbilang tradisional namun sudah menjadi kewajiban kita untuk tetap mempertahankan warisan para leluhur tersebut. Sehinga kelak anak cucu kita masih bisa menikmati kesenian khas nusantara. Seni musik tongtong dan tradisi ojung adalah dua dari banyaknya kesenian miliki Indonesia yang harus dilestarikan. Masih banyak kesenian dari daerah lain yang bisa kita melestarikan agar tidak padam oleh perputaran jaman yang semakin modern.