Astaga, Bupati Banyuwangi menangis karena tarian dari Jawa timur ini! Tepatnya di hari Minggu, 8 Oktober lalu kota Banyuwangi penuh sesak. Pasalnya, masyarakat Banyuwangi disuguhi dengan atraksi dari ribuan penari Gandrung. Ya, pergelaran kolosan bertajuk Festival Gandrung Sewu ini memang selalu memukau masyarakat Banyuwangi. Bahkan festival ini juga disambut meriah oleh ribuan wisatawan mancanegara dan lokal yang kebetulan sedang liburan di Banyuwangi. Setidaknya total penari Gandrung yang memadati panorama Selat Bali ialah 1.286 penari. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas pun tak kuasa membendung air mata ketika ribuan penari tersebut berlenggak-lenggok menarikan gerakan Tari Gandrung. Tak disangka-sangka, rupanya selama 6 tahun terakhir, Gandrung Sewu masih menjadi primadona wisatawan untuk berkunjung ke Banyuwangi. Penasaran seperti apa kemeriahan Festival Gandrung Sewu tersebut? Cek di bawah ini!
Sponsor: halo jasa
- Tarian ditarikan dengan memadukan Sholawat
Siapa bilang tarian tradisional hanya ditarikan dengan unsur gerakan yang gemulai saja. Bila Anda berpikir demikian maka Anda perlu menonton Festival Gandrung Sewu ini. Pasalnya, tak hanya menampilkan ribuan penari yang cantik, Festival Gandrung Sewu yang digelar pada hari Minggu ini tampak lebih berbeda. Pada awal dan akhir pertunjukan, para penari dan pengiring gending juga melantunkan Shalawat. Inilah salah satu alasan mengapa Bupati Anas berlinang air mata. Lantunan Sholawat yang diselipkan dalam Festival Gandrung Sewu ini disebut-sebut sebagai salah satu bukti perpaduan kultur budaya serta agama di Kota Banyuwangi yang masing terjaga dan bersinergi. Rupanya ide memadukan Sholawat di Festival Gandrung Sewu merupakan ide dari para ulama dan kyai di Banyuwangi.
2. Tarian terus dibudayakan untuk meregenerasi pelaku seni
Salah satu tujuan dari penyelenggaraan Festival Gandrung Sewu ialah untuk meregenerasi pelaku seni yang ada di Kota Banyuwangi. Rupanya Gandrung Sewu ialah salah satu festival budaya yang konsisten digelar. Selain menjadi atrakasi wisata, Festival tersebut ditujukan untuk konsolidasi budaya serta meregenerasi pelaku seni. Dengan itu, festival ditarikan untuk menumbuhka kecintaan kawula muda pada seni budaya asli Banyuwangi. Lewat ajang ini, generasi muda akan mulai mengenal dan memahami budaya dan seni masyarakat Indonesia sangat beragam. Menariknya, pada awal pertujukan masyarakat disuguhi dengan teatrikan perjuangan pahlawan Banyuwangi saat melawan menjajah.
Nah, itulah beberapa hal yang membuat Festival Gandrung Sewu di Banyuwangi menjadi meriah dan membuat Bupati Banyuwangi tak kuasan meneteskan air mata. Dalam acara tersebut turut hadir pula tamu istimewa salah satunya istri Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid yaitu Ibu Sinta Nuriyah Wahid. Bagaimana, seru bukan? Sebagai generasi muda, tak ada salahnya kita juga mengembangkan bakat yang kita miliki. Bila para penari Gandrung di atas memiliki bakat menari, lantas apa bakat Anda? Bila Anda suka menyanyi, mungkin saja bakat yang ada pada diri Anda adalah di bidang tarik suara. Yuk, asah kemampuan vocal kita dengan belajar vocal bersama guru vocal berpengalaman. Temukan guru vocal tersebut hanya di halo jasa. Portal jasa yang paling mudah dan lebih praktis kita gunakan saat ini!