Kebudayaan Suku Bangsa Manado ~ Suku Manado atau disebut juga Suku Minahasa adalah suku asli yang bermukim di Sulawesi Utara dan sebagian besar menghuni wilayah di Kota Manado. Suku ini juga menyebut dirinya sebagai suku Kawanua. Dan berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan tahun 2010 orang Manado sebagian besar menganut Agama Kristen Protestan. Sementara itu bahasa yang sering mereka gunakan sehari hari ialah bahasa Melayu Manado dengan menggunakan logat yang khas.
Adat dari Manado sangat terkenal adalah Monondeaga yang menjadi sebuah upacara adat yang umumnya dilakukan oleh suku Manado/Minahasa terutama yang bermukim di daerah Bolaang Mongondow. Pelaksanaan upacara adat ini bertujuan memperingati dan mengukuhkan seorang anak perempuan ketika dia memasuki masa pubertas yang ditandai dengan adanya haid pertama
Secara garis besar, upacara adat Manado dilakukan sebagai ekspresi rasa syukur dan juga semacam uwar-uwar bahwa seorang anak gadis dari seseorang yang melaksanakan upacara adat ini telah menginjak ke masa pubertas. Oleh karena itu, agar kecantikan dan sikap kedewasaan sang anak gadis lebih mencorong, maka pada upacara adat ini sang gadis kecil itu daun telinganya ditindik dan dipasangi anting-anting layaknya seorang gadis yang mulai bersolek ria, kemudian giginya diratakan (dikedawung) sebagai perlengkapan kecantikan dan suatu pertanda bahwa yang bersangkutan sudah menginjak masa dewasa.
- Rumah Adat khas Suku Manado
Rumah-panggung-atau disebutwale. Rumah panggung atau wale adalah tempat tinggal para anggota rumah tangga orang asli Minahasa di tanah Manado, didalamnya digunakan untuk tempat melakukan berbagai kegiatan. Rumah panggung zaman dahulu bertujuan untuk menghindari serangan musuh secara mendadak ataupun serangan binatang binatang buas. Sekalipun keadaannya sekarang tidak sama lagi dengan keadaan zaman dahulu, tetapi masih banyak penduduk yang tetap membangun rumah panggung berdasarkan sistem konstruksi rumah modern.
- Pakaian Adat Suku Manado
Pakaian adat yang mereka kenakan yaitu berupa sebuah baniang atau kemeja yang lengannya panjang berkerah atau tanpa kerah yang dihiasi semacam saku pada bagian pada bagian bawah di sebelah kiri dan kanan juga bagian atas sebelah kiri kemeja tersebut. Selain itu ditambahkan juga hiasan berupa sebuah sulaman motif padi, kelapa dan juga ular naga pada bagian bawah lengannya dan bagian depan kemeja itu. Pemakaian baniang ini biasanya dipadukan dengan celana hitam yang polos tanpa hiasan yang panjangnya hingga ke tumit, dengan tipe yang melebar di bagian bawah makin kebawah akan makin lebar. Ditambahkan juga penggunaan sebuah ikat pinggang yang terbuat dari kulit ular patola yang berbentuk sebuah mahkota di bagian depannya. Itulah sepintas gambaran mengenai adat istiadat suku Manado.
Baca juga: Keanekaragaman Suku dan Budaya Batak