Tak pernah terpikirkan oleh banyak orang di jaman sekarang bahwa pakaian adat Papua yang sering kita lihat memiliki filosofi yang kuat. Apa saja makna dari filosofi tersebut? Seringkali kita melihat orang-orang Papua yang memakai baju-baju adat layaknya koteka pada saat acara-acara tertentu misalnya saja saat upacara adat. Ternyata, baju dan perlengkapan pakaian yang dikenakan memiliki makna filosofi sendiri. Bagi masyarakat asli Papua, mengenakan pakaian adat warisan nenek moyang merupakan hal yang tak boleh dilupakan. Mengenakan baju adat dinilai sebagai wujud penghormatan mereka kepada nenek moyang. Selain sebagai wujud penghormatan, apa sajakah filosofi dari baju-baju adat dari Papua lainnya? Berikut ulasan mengenai hal tersebut yang akan menambah wawasan Anda.
Sponsor : aplikasi desain
- Model pakaian yang sama
Tahukah Anda bahwa selama ini pakaian yang dikenakan oleh orang-orang Papua baik wanita maupun para pria memiliki model yang sama. Umumnya orang-orang ini menggunakan rok. Rok khas Papua sering disebut sebagai rok rumbai-rumbai. Menariknya, rok tersebut terbuat dari daun sagu yang dirajut membentuk sebuah rok mini. Daun sagu dipilih karena pohon sagu banyak tumbuh di Papua. Tak hanya digunakan untuk rok dimana rok ini berfungsi sebagai penutup tubuh bagian bawah, ternyata daun sagu juga digunakan sebagai hiasan di rambut. Sementara itu, orang-orang yang masih tinggal di pedalaman, konon masih enggan untuk menutupi tubuh bagian dada. Biasanya, suku-suku pedalaman memanfaatkan tato untuk menutupi tubuh mereka. Terlepas dari rok rumbai, rupanya orang-orang Papua tradisional juga menggunakan koteka pada beberapa acara. Yang menarik dari pakaian ini adalah filosofi di dalamnya. Konon, seorang pria yang mengenakan pakaian koteka lebih besar berarti pria tersebut memiliki kedudukan yang tinggi di tempat tinggalnya.
- Asesoris pada pakaian adat
Selain terkenal dengan beragam pakaiannya yang terbuat dari alam, orang-orang di Papua juga terkenal dengan asesoris yang ada di pakaian mereka. Asesoris ini ternyata memiliki bentuk dan ciri khas yang unik. Salah satu asesoris yang kerap dikenakan oleh orang-orang Papua ialah hiasan di kepala. Hiasan ini berupa rambut ijuk. Tak hanya itu saja, beberapa asesoris layaknya manik-manik yang terbuat dari kerang juga kerap dikalungkan di tubuh mereka. Beberapa orang Papua yang membuat kalung yang terbuat dari gigi anjing. Ada juga yang meletakkana taring babi di lubang hidung. Konon, asesoris-asesoris tersebut tidak dapat dilepaskan dari baju adat asli Papua.
Nah, itulah baju tradisional yang berasal dari Papua. Koteka dan rok rumba-rumba menjadi identitas masyarakat Papua. Baju-baju ini juag merupakan benda bersejarah bagi mereka. Mengapa demikian? Hal ini lantaran baju tersebut adalah baju adat yang sudah ada dan diwariskan oleh nenek moyang mereka. Maka dari itu, tidak heran bila masyarakat Papua masih menggunakan pakaian-pakaian ini pada saat upacara tradisional atau ritual keagamaan.